Aini
Nabilah Wahyudin (210414025)
Almas
Hadian Muhtadi (210414029)
PROF. DR. T. M. Hasbi Ash Shiddieqy
PENGANTAR TA’RIF AL-KITAB, AL-QURAN DAN AL WAHYU
Al kitab
menurut bahasa berma’na : yang ditulis, sedangkan menurut syara’ diartikan
kitabullah yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW, yakni Al-quran.
Al-quran
menurut bahasa adalah bacaan atau yang dibaca. Sedangkan menurut istilah adalah
kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad yang ditulis dalam mushaf.
Banyak pendapat
para ahli tafsir, kalam dan ahli lughoh tentang Al Wahyu, dapat disimpulkan
bahwa wahyu adalah yang dibisikan kedalam sukma, diilhamkan dan isyarat cepat
yang lebih mirip kepada dirahasiakan daripada dilahirkan. Menurut bahasa ialah
isyarat yang cepat dengan tangan dan sesuatu isyarat yang dilakukan bukan
dengan tangan. Sedangkan menurut istilah adalah nama bagi sesuatu yang
dituangkan dengan cara cepat dari allah kedalam dada para Nabi-Nya.
Bagian 1
SEJARAH NUZULUL QUR’AN
Al-quran
pertama kali diturunkan kepada Nabi ketika sedang berhilwat di gua hira pada
malam isnen, bertepatan dengan tanggal 17 Ramadhan tahun 41 dari kelahiran Nabi
Muhammad SAW. Ayat pertama yang diterima Nabi Muhammad saat itu Q.S Al-Alaq
ayat 1-5, dan ayat terakhir yang diterima nabi Q.S Al-Maidah ayat 3. Lamanya
tempo turunya al-quran selama dua puluh dua tahun dua bulan dua puluh dua hari.
Didalam buku
ini terdapat 2 fase trunnya al-quran. Fase pertama masa nabi bermukim di Makkah yaitu selama 12 tahun 5 bulan 13
hari, surah yang turun sebanyak 86 turun di Makkah maka disebut makkiyah. Fase
kedua yang diturunkan setelah hijrah yaitu selama 9 tahun 9 bulan 9 hari, surah
yang diturunkan sebanyak 28 turun di Madinah maka disebut madaniyah.
Asbabun Nuzul
adalah kejadian yang karenanya diturunkan al-quran untuk menerangkan hukum atau
penjelasannya pada kejadian-kejadian itu. Cara mengetahui asbabun nuzul nya
dari suatu ayat dengan cara melihat riwayat dan penjelasan dari orang yang ada
saat ayat itu turun. Manfaat mengetahui asbabun nuzul memudahkan kita memahami
makna/maksud dari ayat tersebut.
Ketika rasul
masih hidup al-quran hanya ditulis di batu, pelepah kurma, dll, dan
menghafalkan nya diluar kepala karena pada saat itu al-quran belum dikumpulkan
dalam Mushaf. Pada saat itu para sahabat mempelajari al-quran di rumah Zaid Ibn
Al Arqam.
Bagian II
SEJARAH MENGUMPULKAN SHUHUF-SHUHUF
AL-QURAN
o
Al-Quran
di masa Abu bakar dan Umar
Setelah
rasulullah SAW wafat dan abu bakar menjadi khalifah, Musailamah Al Kadzdzab
mengaku sebagai seorang nabi. Dia mengembangkan khurafatnya dan kebohongannya.
Dia juga dapat mempengaruhi bani Hanifah dari penduduk Yamamah lalu mereka
menjadi murtad. Setelah abu bakar mengetahui berita tersebut beliau langsung
menyiapkan 4000 pasukan tentara pengendara kuda, yang dipimpin oleh Khalid bin
Walid. Banyak sekali yang gugur akibat dari perang itu tidak terkecuali 700
penghafal al-quran. Setelah umat islam menguatkan tekadnya, pertolongan Allah
pun datang baru lah tentara musailamah hancur dan lari. Dan musailamah berhasil
dibunuh dan mati.
Setelah
gugurnya 700 penghafal al-quran muncul lah hasrat dari Umar bin Khattab untuk
meminta kepada Abu Bakar untuk al-quran dikumpulkan. Beliau khawatir al-quran
akan berangsur-angsur hilang jika hanya dihafal. Kemudian Abu Bakar dan Umar
memerintahkan Zaid ibn Tsabit untuk mengumpulkan Al-quran, pada awalnya zaid
sempat ragu dan menolak dia berkata “bagaimana bisa kita melakukan sesuatu yang
tidak dilakukan oleh rasul?”. Namun Umar terus meyakinkan bahwa itu perbuatan
yang baik dan terus mendesak Zaid untuk menulis al-quran, sampai akhirnya Allah
melapangkan hatinya (Zaid) untuk mengakui kebenaran pendapat Umar. Dalam
melaksanakan tugasnya Zaid ibn Tsabit dibantu oleh beberapa orang yang semuanya
penghafal Al-quran yaitu Ubay ibn Ka’ab, Ali bin Abi Thalib dan Utsman bin
Affan.
Setelah
wafatnya Abu Bakar, Shuhuf-shuhuf itu dipegang oleh Umar. Menurut suatu riwayat
umar menyuruh salin al-quran dari Shuhuf-shuhuf itu pada suatu sahifah
(lembaran). Setelah beliau meninggal sahifah itu disimpan oleh anak beliau
Hafshah. Alasannya karena Hafsah itu istri Rasul dan anak Khalifah, dan ia juga
pandai menulis dan membaca.
Dan alasan
mengapa Abu Bakar Dan Umar bin Khattab tidak menyuruh untuk membuat banyak
Salinan karena dimaksudkan menjadi original saja, bukan diperuntukkan untuk
orang yang hendak menghafalnya, karena para sahabat yang telah belajar Al-quran
pada masa nabi masih hidup dan para pengajarnya secara hafalan masih banyak.
o
Al-quran
di masa Utsman
Setelah beberapa
tahun berlalu dari pemerintahan Utsman timbul lah beberapa penggerak yang
menggerakkan para sahabat supaya meninjau kembali shuhuf yang telah ditulis
Zaid bin Said. Diriwayatkan oleh Bukhary dari Anas, bahwa Khuzaifah ibn Yaman
datang ke Utsman setelah memerangi penduduk syam dalam peperangan mengalahkan
Arminia dan Azarbijan, Bersama penduduk Irak Khudzaifah melihat hebatnya
perselisihan antara mereka itu dalam soal qiraat.
Khuzaifah
meminta Ustman segera memperbaiki keadaan itu / segera menghilangkan perselisihan
bacaan agar umat islam jangan berselisih mengenai kitab mereka. Kemudian Utsman
meminta kepada Hafsah untuk memberikan shuhuf kepadanya untuk disalin kedalam
beberapa mushaf. Beliau menyuruh Zaid bin Tsabit, Abdullah ibn Zubair, Zaid ibn
Ash, Abdurrahman ibn Harits ibn Hisyam menyali shuhuf itu beberapa mushaf.
Setelah selesai shuhuf-shuhuf itu dikembalikan ke Hafshah dan Utsman pun mengirim
ke tiap-tiap kota besar satu mushaf serta memerintahkan untuk membakar semua
mushaf yang lain selain yang ini. Badan ini diketuai oleh Zain bin Tsabit
bertujuan untuk menentukan Bahasa mana yang harus dipakai untuk menghilangkan
perselisihan tentang pemakaian kalimat.
Ladynah yang
dibentuk oleh Utsman itu menyelesaikan usahanya pada 25 hijriah, atau pada
tahun 30 hijriah setelah 8 tahun pemerintahan yang dipimpin Utsman bin Affan.
Mulai saat itulah seluruh umat islam minat kepada mushaf Utsman.
Bagian III
ILMU-ILMU AL-QURAN YANG PERLU
DIPELAJARI OLEH PARA MUFASSIRIN DAN SEJARAHNYA
Untuk memahami
Al-quran dengan sempurna bahkan untuk menerjemahkannya, diperlukan ilmu-ilmu
al-quran. Ilmu-ilmu ini sebenarnya dinamai ilmu tafsir atau ilmu-ilmu Al-quran,
akan tetepi kebanyakan orang memahami maksud ilmu tafsir itu dengan syarahan
Al-quran dan ulasannya. Definisi ilmu-ilmu al-quran menurut As Sayuthy dalam
itmamud Dirayah ialah “suatu yang membahas keadaan-keadaan al-quran dari
jurusan nuzulnya, sanadnya, adab-adabnya, lafadz-lafadznya, makna-maknanya yang
berpautan dengan lafadz, makna-maknanya yang berpautan dengan hukum dan yang
sebagainya”.
Bagian ilmu Al-quran dan
macam-macamnya :
1.
Ilmu
Mawathinin Nuzul
2.
Ilmu
Tawarikhin Nuzul
3.
Ilmu
Asbabun Nuzul
4.
Ilmu
Qiraat
5.
Ilmu
Tajwid
6.
Ilmu
Gharibil Quran
7.
Ilmu
I’rabil Quran
8.
Ilmu
Wujuh Wan Nazha-ir
9.
Ilmu
Ma’rifatil Muhkam Wal Mutasyabih
10.
Ilmu
Nasihk Wal Masukh
11.
Ilmu
Badai’il Quran
12.
Ilmu
I’jazil Qur’an
13.
Ilmu
Tanasubi Ayatil Quran
14.
Ilmu
Aqsamil Quran
15.
Ilmu
Amtsalil Quran
16.
Ilmu
Jidalil Quran
17.
Ilmu
Adabi Tilawatil Qur’an
Bagian IV
SIFAT-SIFAT AL-QURAN, RUTBAHNYA DAN
MAKSUD-MAKSUDNYA
Allah
menurunkan Al-quran bertujuan agar semua hambanya tunduk dan taat mengikuti apa
yang ada dalam al-quran, dan mejadikan al-quran sebagai pedoman hidup dunia dan
akhirat. Didalam Al-quran allah menerangkan semua yang diperlukan manusia di
dunia dan di akhirat. Allah juga menerangkan ilmu kaidah-kaidah syariat serta hukum-hukumnya
yang mencakup seluruh manusia, tidak tertentu pada satu golongan atau satu
bangsa saja. Diterangkan juga tentang hukum-hukum yang kully, akiidah yang
kuat, dan juga terdapat hujjah yang kuat dan teguh untuk menyatakan kebenaran
agama islam.
Al-quran
merupakan dasar pokok ajaran agama islam. Sifat yang menjadikan al-quran kitab
yang kekal dan sesuai dengan segala tempat dan masa karena Al-quran
mengemukakkan kaidah-kaidah dan hukum-hukum yang tidak berubah meskipun telah
ada perubahan masa / waktu dan berbeda tempat. Selain itu al-quran menerangkan
akidah yang benar dan mengemukakkan hujjah yang kuat untuk menunjukkan
kebenaran agama islam ini. Dalam Al-quran juga dibahas tentang cerita-cerita
para nabi, nasehat, ajakan, hukum dll.
Bagian V
TA’RIF TAFSIR, TA’WIL,
KAIDAH-KAIDAH, ISTILAH-ISTILAH DAN ILMU-ILMU YANG DIPERLUKAN UNTUK MENAFSIRKAN
AL-QUR’AN
Menurut Abu
thalib Ast Tsa’laby : “ tafsir ialah menerangkan makna lafadz baik makna
hakikatnya maupun makna majaznya, seperti menafsirkan makna Ash Shirath dengan
jalan dan Shaiyib dengan hujan. Sedangkan Ta’wil ialah mentafsirkan bathin
lafadz. Jadi tafsir bersifat menerangkan petunjuk yang dikehendaki, sedangkan
ta’wil menerangkan hakikat yang dihendaki. Dan masih banyak lagi
pendapat-pendapat lainnya tentang pengertian tafsir dan ta’wil.
Pokok utama
dalam menafsirkan Al-quran ialah : hadits, atsar dan kaidah-kaidah Bahasa arab
dan uslubnya. Ilmu-ilmu yang harus dikuasai seorang penafsir diantaranya adalah
:
o
Ilmu
lughat arabiyah
o
Kaidah-kaidah
Bahasa arab
o
Ilmu
Ma’ani, Bayan dan Badi’
o
Ilmu
kalam
o
Ilmu
qira’at
o
Mengetahui
Ijmal, tabyin, umum, khusus, itlaq, taqyid, petunjuk suruhan, petunjuk
larangan, dan yang laiinya. Ini diambil dari Ushul Fiqh
o Dapat menentukan Mubham, dapat menjelaskan yang mujmal dan dapat mengetahui sebab nuzu dan nashk. Ini diambil dari hadits.
Istilah-istilah yang ada pada tafsir :
o
Nash
‘am’ : nash yang memberi pengertian umum
o
Khas
: nash yang menunjuk kepada tertentu
o
Muthlaq
: nash yang menujukkan kepada satu saja, tetapi dikaitkan dengan sesuatu
pengaitnya.
o
Muqayyad
: nash yang menujukkan kepada yang menunjukan sesuatu dan dikaitkan dengan
sesuatu sifat
o
Mujmal
: nash yang menunjuk kepada suatu petunjuk yang tidak terang / jelas apa yang
dikehendaki sebelum ada penafsirannya / pentabyinannya.
o
Musykil
: nash yang tersembunyi maknanya dengan suatu sebab pada lafadz itu sendiri.
o
Khafy
: nash yang tidak terang maknanya karena sesuatu yal yang mendatang.
o
Mufassar
Mubayyan dan Mufashshal : tiga kalimat ini searti dengan ibarat yang lain yang
boleh kita katakan mubayyan ialah nash yang mempunyai petunjuk yang terang.
o
Muhkam
: nash yang tidak memberikan keraguan kepada kita tentang petunjuknya (pengertiannya).
o
Mutasabih
: nash yang musykil kita tafsirkan karena terdapat kesamaran padanya.
o
Nash
: lafadz yang menunjukan kepada apa yang dimaksud dengan terang dan jelas, dan
mmang untuk makna itu dia sebutkan
o
Muawwal
: perkataan yang dipindahkan dari petunjuknya yang lahir pada petunjuk yang
mugkin (dapat) juga diterima oleh lafadz itu
o
Dhahir
: makna lafadz yang terus diapahami oleh pendengar, tapi dia dapat di ta’wil
dan di tahshisdan makna itu pula yang ditunjuk, walaupun bukan untuk makna itu
dia disebut.
o
Muhtamil
: nash yang mungkin menerima yang lain dari makna yang terang.
o
Manthuq
: makna yang ditunjuki oleh tuturan sendiri
o
Mafhum
: makna yang dipahami dari perkataan.
o
Muradif
: kalimat yang menunjuk kepada pengertian serupa (satu) yang ditunjuk juga kepadanya
oleh lafadz yang lain
o
Musytarak
Fihi : nash yang dipakai untuk beberapa arti yang berlainan.
o
Haqiqat
: mempunyai banyak arti, disini dimaknakan dengan hakikatnya, ialah
diartikan dengan makna yang memang untuk makna itu pada mulanya kalimat
tersebut diciptakan oleh penciptanya.
o
Majaz
: imbangan hakikatnya
o
Kinayah
: lafadz yang tersembunyi pengertiannya, yang dapat diketahui tanpa karinah.
Sahabat-sahabat yang terkemuka dalam bidang ilmu tafsir diantaranya :
o
Abu
Bakar Ash Shiddiq
o
Umar
Al Faruk
o
Ali
ibn Abi thalib
o
Abdullah
ibn Mas’ud
o
Abdullah
ibn Abbas
o
Ubay
ibn Ka’ab
o
Zaid
ibn Tsabit
o
Abu
Musa Al Asy’ary
o Abdullah ibn Zubair
Yang paling banyak diterima tafsirnya dari kalangan Khulafa ialah
Ali ibn Abi Thalib, sedangkan yang bukan dari kalangan khulafa ialah Abdullah
ibn Abbas, Abdullah ibn Mas’ud dan Ubay ibn Ka’ab.
Bagian VI
BIOGRAFI ULAMA-ULAMA AL-QURAN
Dalam buku ini juga dituliskan biografi-biografi Ulama Al-quran
dari sahabat :
1.
Abu
Bakar Ash Shiddiq
Nama lengkap beliau Abdullah ibn Abi Quhafah (‘Utsman) ibn ‘Amer
ibn Ka’ab At Taimy Al Quraisyi, merupakan Khalifah pertama dan pria pertama
yang masuk islam. Lahir pada tahun 51 sebelum Hijriah = 573 M, dan wafat pada
tahun 13 H = 634 M.
2.
‘Umar
Ibnul Khaththab
Nama lengkap beliau Abu Hafash Al Quraisy Al ‘Adawy, Khalifah kedua
setelah Abu Bakar. Lahir pada tahun 40 sebelum hijriah = 584 M, dan beliau
wafat dibunuh oleh Abu Lu’luah Al Farisy pada tahun 23 H = 644 M.
3.
Utsman
Ibnu ‘Affan
Nama lengkap beliau Abu Amer, Utsman ibn ‘Affan, ibn Abil ‘Ash bin
Umaiyah ibn ‘Abdu Suams Al Amwiy. Beliau adalah Khalifah yang ke tiga dan
berbangsa Quraisy. Lahir pada tahun 47 sebelum hijriah = 577 M, dan beliau
wafat terbunuh pada 22 dzulhijjah tahun 35 H bersamaan dengan 656 M, saat usia
82 tahun.
4.
Ali
ibn Abi Thalib
Nama lengkap beliau Abdul Hasan ‘Ali ibn Abi Thalib ibn Abdul
Muthalib Al Hasyimy Al Quraisyi. Beliau adalah Khalifah ke empat dan salah
seorang diantara sepuluh orang yang telah diakui masuk surga oleh Rasul. Beliau
juga orang pertama yang memeluk agama islam setelah Khadijah. Lahir pada tahun
23 sebelum Hijriah = 600 M, dan beliau wafat pada tahun 40 H = 661 M.
5.
‘Amar
ibn Fuhairah
Beliau seorang budak Ath Thufail ibn ‘Abdullah yang telah
dimerdekakan. Thufail itu saudara ‘Aisyah seibu. Beliau terbunuh di peperangan
Birr Ma’unah pada tahun 4 hijriah dalam usia 40 tahun.
6.
Tsabit
ibn Qais
Nama lengkapnya Tsabit ibn Qais ibn Syammas Al-Khaarajy Al Anshary.
Seorang sahabat dan khatib Rasulullah yang pandai. Beliau gugur di peperangan
Yamamah, masa khalifah Abu Bakar pada tahun 12 H = 633 M.
7.
Al
Mughirah ibn Syu’bah
Memiliki gelar Abu ‘Abdilah atau Abu ‘Isa. Beliau masuk islam pada
masa peperangan Khandaq dan dating ke Madinah selaku muhajir. Beliau meninggal
di Kufah pada tahun 50 H.
8.
‘Amer
ibn ‘Ash
Nama lengkapnya Abu ‘Abdullah Amer ibn Wa-il As Sahmy Al Quraisy.
Lahir pada tahun 50 sebelum Hijriah = 574 M. dan beliau wafat pada tahun 43 H =
663 M. beliau adalah pahlawan yang mengalahkan mesir, salah seorang pembesar
arab yang cerdik, ahli piker, ahli politik, dan ahli tekhnik.
9.
Mu’awiyah
ibn Abi Sufyan
Nama lengkapnya Mu’awiyah ibn sakhar ibn Harb ibn Umaiyah ibn ‘Abdi
Syams ibn ‘Abdi Manaf Al Quraisyi Al Umawy, pemuka kerajaan Umaiyah di Syam.
Lahir di Makkah pada tahun 20 sebelum hijriah = 603 M, dan meninggal di
Damaskus pada tahun 60 H = 680 M. beliau seorang yang cerdik, masyhur lagi
besar.
10.
Yazid
ibn Abi Sufyan
Nama lengkapnya Abu Khalid Yazid ibn Sakher (Abu Sufyan), Ibn Harb
Al Umawi, seorang hulubalang dari sahabat. Meninggal di Damaskus pada tahun 18
H = 639 M. beliau salah seorang dari Bani Umaiyah yang berani dan Teguh
Pikiran.
11.
Az
Zubair ibn ‘Awwam
Nama lengkapnya Az Zubair ibn ‘Awwam ibn Khuwailid Asady Al
Quraisyi. Beliau meninggal pada tahun 36 H = 656 M. salah seorang dari sepuluh
yang telah diakui masuk surga dan orang pertama yang menghunuskan pedangnya
dalam islam sedang beliau berumur 12 tahun.
12.
Khalid
ibn Walid
Nama lengkapnya Khalid ibn Walid ibn Mughirah Al Makhzumy Al
Quraisyi. Meninggal di Himmash pada tahun 21 H = 642 M. salah seorang ketua
Quraisyi di masa jahiliyah. Beliau memeluk agama islam ketika Makkah belum lagi
tunduk, beserta Amer ibn ‘Ash pada tahun 7 H.
13.
Al
‘Ala Al Hadlaramy
Nama lengkapnya ‘Ala ibn ‘Abdillah Al Hadlaramy ibn Dlimar ibn
Silmy ibn Akbar. Meninggal pada tahun 21
H = 642 M. seorang shahaby dari bangsa Yaman yang telah dapat mengalahkan
beberapa negeri di permulaan islam.
14.
Muhammad
ibn Maslamah
Nama lengkapnya Abu ‘Abdur Rahman Muhammad ibn Maslamah ibn Salamah
ibn Khalid Al Ausy Al Anshary. Lahir pada tahun 36 sebelum Hijriah = 589 M, dan meninggal di Madianh
pada tahun 46 H = 666 M. seorang Shahaby yang memangku jabatan panglima perang
dari penduduk Madinah.
15.
‘Abdullah
ibn Mas’ud
Nama lengkapnya ‘Abdullah ibn Mas’ud ibn Ghafil ibn Hamid Al
Hadzaly. Seorang shahaby yang besar dan utama karena tinggi akalnya dan sangat
dekat dengan Rasulullah. Beliau termasuk golongan yang terdahulu masuk islam
dan beliau juga orang pertama yang mengumandangkan suara membaca Al-Quran di Makkah.
16.
Salim
ibn Ma’qil
Salah seorang shahaby besar, budak Khudzaifah yang telah
dimerdekakan. Salah seorang dari penghafal Al-quran yang sempurna. Beliau gugur
dalam perang Yamamah.
17.
Mu’adz
ibn Jabal
Nama lengkapnya Mu’adz ibn Jabal ibn ‘Amer ibn Aus Al Anshary Al
Kharajy Abu Abdir Rahman. Lahir pada tahun 20 sebelum hijriah = 638 M, dan
meninggal di Ardan dengan tidak meninggalkan putra pada tahun 18 H = 676 M.
seorang Shahaby yang besar dan sangat alim dalam urusan halal dan haram.
18.
Abu
Darda
Nama lengkapnya ‘Uwaimir ibn Malik ibn Qais ibn Umayah Al Anshary
Al Khazrajy. Meninggal pada tahun 32 H = 652 M. beliau seorang shahaby besar. Di
waktu islam telah lahir beliau termashyur disebabkan keberaniannya dan banyak
beribadah.
19.
Abu
Zaid
Nama lengkapnya Qais Ibnus Sakan, salah seorang dari bani ‘Ady. meninggalnya
berdekatan dengan masa wafatnya Rasulullah. Menurut keterangan Az Zuhry, Abu
Zaid ini meninggal pada tahun 15 H.
Ulama-ulama
Al-quran setelah sahabat :
1.
Al
Ma’mun
Nama lengkapnya Abul ‘Abbas ‘Abdullah ibn Harun Ar Rasyid ibn
Muhammad Al Mahdy ibn Abi Ja’far Al Manshur. Lahir pada tahun 170 H = 786 M dan
meninggal di Tharsus pada tahun 218 H = 833 M. Khalifah ‘Abbasy yang ke VII yang ber tahta kerajaan di Iraq,
salah seorang khalifah besar yang menjadi contoh di dalam ketinggian ilmu dan
keluasan kerajaannya.
2.
Al
Hasan Al Bishry
Nama lengkapnya Abu Sa’id Al Hasan ibn Yassar. Lahir pada tahun 21
H = 647 M dan meninggal di Bashrah pada tahun 110 H = 728 M. Beliau dibesarkan
dalam asuhan ‘Ali ibn Abi Thalib. Seorang tabi’y yang besar, ikatan penduduk
bashrah, lautan ilmu di masanya, seorang wali yang terkenal. Beliau salah
seorang ‘Ulama Fiqih yang petah, berani, banyak ibadah dan sangat terkemuka.
3.
Ziyad
ibn Abiehi
Beliau seorang panglima perang yang amat cerdik, yang telah
mengalahkan beberapa negeri seta disegani dan ditakuti oleh teman sejawatnya,
dari penduduk Tha’if. Ziyad masuk islam di masa Abu Bakar. Beliau meninggal
pada tahun 53 H = 673 M.
4.
Abul
Aswad
Nama lengkapnya Dhalim ibn ‘Amr ibn Jandal Ad Dualy Al Kinany.
Beliau lahir pada tahun 16 sebelim hijriah = 605 M dan meninggal pada tahun 69
H = 688 M. Beliau penyusun ilmu nahwu, masuk golongan fukaha, seorang amir,
ahli kesusastraan. Beliau penunggang kuda terhandal di golongan tabi’in.
5.
Nasher
ibn ‘Ashim
Nama lengkapnya Nasher ibn ‘Ashim Al Laisty Al Bashry. Seorang ahli
riwayat yang dipercayai oleh An Nasa’i. Kata Khalid Al Hazza “ dialah yang
mula-mula mengarang ilmu Bahasa Arab” , ada sebuah hadits nya di dalam Sahahih
muslim.
6.
Al
Khalil ibn Ahmad
Nama lengkapnya Abu Abdir Rahman Al Khalil ibn Ahmad ibn ‘Amr ibn
Tamim Al Farahidy Al Azdy Al Yahmady. Lahir pada tahun 100 H = 718 M dan
meninggal pada tahun 170 H = 786 M. Beliau seorang imam lughah dan
kesusastraan, pengarang ilmu dan amat ahli dalam ilmu musik. Beliaulah guru
Sibawaihi, pemuka nahwu yang terkenal. Beliau yang mula-mula membuat kamus Arab
yang bernama “ Al ‘Ain” kira-kira 2500 halaman. Beliau membuat kamus sebelum
orang eropa (barat) membuat kamus.
7.
Yahya
ibn Ya’mura
Nama lengkapnya Abu Sulaiman Yahya ibn Ya’mura Al ‘Adawany,
meninggal pada tahun 234 H = 746 M. Beliau seorang yang alim dan ahli dalam
hadits, fiqih, dan Bahasa Arab, seorang yang amat petah lidahnya dari ahli
bashrah. Beliau juga Seorang Qadli dari ulama tabi’in. dan beliaulah yang
mula-mula memberi titik-titik huruf pada al-quran.
Yang direview adalah buku “Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur’an
/ Tafsir” 294 hal.
Yang ditulis oleh PROF. DR. T. M. HASBI ASH SHIDDIEQY.
Penerbit : Bulan Bintang, Penerbit dan Penyebar Buku-buku.
Jakarta, Indonesia 1954.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar