Senin, 20 Desember 2021

Resensi Buku Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur'an / Tafsir

Resensi Buku Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur'an / Tafsir

Oleh Kelompok 4 kelas PAI IB:

Aini Nabilah Wahyudin            (210414025)

Almas Hadian Muhtadi             (210414029)


“Sejarah dan pengantar ilmu Al-Qur’an / Tafsir”

PROF. DR. T. M. Hasbi Ash Shiddieqy

 

PENGANTAR TA’RIF AL-KITAB, AL-QURAN DAN AL WAHYU

Al kitab menurut bahasa berma’na : yang ditulis, sedangkan menurut syara’ diartikan kitabullah yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW, yakni Al-quran.

Al-quran menurut bahasa adalah bacaan atau yang dibaca. Sedangkan menurut istilah adalah kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad yang ditulis dalam mushaf.

Banyak pendapat para ahli tafsir, kalam dan ahli lughoh tentang Al Wahyu, dapat disimpulkan bahwa wahyu adalah yang dibisikan kedalam sukma, diilhamkan dan isyarat cepat yang lebih mirip kepada dirahasiakan daripada dilahirkan. Menurut bahasa ialah isyarat yang cepat dengan tangan dan sesuatu isyarat yang dilakukan bukan dengan tangan. Sedangkan menurut istilah adalah nama bagi sesuatu yang dituangkan dengan cara cepat dari allah kedalam dada para Nabi-Nya.

 

Bagian 1

SEJARAH NUZULUL QUR’AN

Al-quran pertama kali diturunkan kepada Nabi ketika sedang berhilwat di gua hira pada malam isnen, bertepatan dengan tanggal 17 Ramadhan tahun 41 dari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Ayat pertama yang diterima Nabi Muhammad saat itu Q.S Al-Alaq ayat 1-5, dan ayat terakhir yang diterima nabi Q.S Al-Maidah ayat 3. Lamanya tempo turunya al-quran selama dua puluh dua tahun dua bulan dua puluh dua hari.

Didalam buku ini terdapat 2 fase trunnya al-quran. Fase pertama masa nabi bermukim  di Makkah yaitu selama 12 tahun 5 bulan 13 hari, surah yang turun sebanyak 86 turun di Makkah maka disebut makkiyah. Fase kedua yang diturunkan setelah hijrah yaitu selama 9 tahun 9 bulan 9 hari, surah yang diturunkan sebanyak 28 turun di Madinah maka disebut madaniyah.

Asbabun Nuzul adalah kejadian yang karenanya diturunkan al-quran untuk menerangkan hukum atau penjelasannya pada kejadian-kejadian itu. Cara mengetahui asbabun nuzul nya dari suatu ayat dengan cara melihat riwayat dan penjelasan dari orang yang ada saat ayat itu turun. Manfaat mengetahui asbabun nuzul memudahkan kita memahami makna/maksud dari ayat tersebut.

Ketika rasul masih hidup al-quran hanya ditulis di batu, pelepah kurma, dll, dan menghafalkan nya diluar kepala karena pada saat itu al-quran belum dikumpulkan dalam Mushaf. Pada saat itu para sahabat mempelajari al-quran di rumah Zaid Ibn Al Arqam.

 

Bagian II

SEJARAH MENGUMPULKAN SHUHUF-SHUHUF AL-QURAN

o   Al-Quran di masa Abu bakar dan Umar

Setelah rasulullah SAW wafat dan abu bakar menjadi khalifah, Musailamah Al Kadzdzab mengaku sebagai seorang nabi. Dia mengembangkan khurafatnya dan kebohongannya. Dia juga dapat mempengaruhi bani Hanifah dari penduduk Yamamah lalu mereka menjadi murtad. Setelah abu bakar mengetahui berita tersebut beliau langsung menyiapkan 4000 pasukan tentara pengendara kuda, yang dipimpin oleh Khalid bin Walid. Banyak sekali yang gugur akibat dari perang itu tidak terkecuali 700 penghafal al-quran. Setelah umat islam menguatkan tekadnya, pertolongan Allah pun datang baru lah tentara musailamah hancur dan lari. Dan musailamah berhasil dibunuh dan mati.

Setelah gugurnya 700 penghafal al-quran muncul lah hasrat dari Umar bin Khattab untuk meminta kepada Abu Bakar untuk al-quran dikumpulkan. Beliau khawatir al-quran akan berangsur-angsur hilang jika hanya dihafal. Kemudian Abu Bakar dan Umar memerintahkan Zaid ibn Tsabit untuk mengumpulkan Al-quran, pada awalnya zaid sempat ragu dan menolak dia berkata “bagaimana bisa kita melakukan sesuatu yang tidak dilakukan oleh rasul?”. Namun Umar terus meyakinkan bahwa itu perbuatan yang baik dan terus mendesak Zaid untuk menulis al-quran, sampai akhirnya Allah melapangkan hatinya (Zaid) untuk mengakui kebenaran pendapat Umar. Dalam melaksanakan tugasnya Zaid ibn Tsabit dibantu oleh beberapa orang yang semuanya penghafal Al-quran yaitu Ubay ibn Ka’ab, Ali bin Abi Thalib dan Utsman bin Affan.

Setelah wafatnya Abu Bakar, Shuhuf-shuhuf itu dipegang oleh Umar. Menurut suatu riwayat umar menyuruh salin al-quran dari Shuhuf-shuhuf itu pada suatu sahifah (lembaran). Setelah beliau meninggal sahifah itu disimpan oleh anak beliau Hafshah. Alasannya karena Hafsah itu istri Rasul dan anak Khalifah, dan ia juga pandai menulis dan membaca.

Dan alasan mengapa Abu Bakar Dan Umar bin Khattab tidak menyuruh untuk membuat banyak Salinan karena dimaksudkan menjadi original saja, bukan diperuntukkan untuk orang yang hendak menghafalnya, karena para sahabat yang telah belajar Al-quran pada masa nabi masih hidup dan para pengajarnya secara hafalan masih banyak.

 

o   Al-quran di masa Utsman

Setelah beberapa tahun berlalu dari pemerintahan Utsman timbul lah beberapa penggerak yang menggerakkan para sahabat supaya meninjau kembali shuhuf yang telah ditulis Zaid bin Said. Diriwayatkan oleh Bukhary dari Anas, bahwa Khuzaifah ibn Yaman datang ke Utsman setelah memerangi penduduk syam dalam peperangan mengalahkan Arminia dan Azarbijan, Bersama penduduk Irak Khudzaifah melihat hebatnya perselisihan antara mereka itu dalam soal qiraat.

Khuzaifah meminta Ustman segera memperbaiki keadaan itu / segera menghilangkan perselisihan bacaan agar umat islam jangan berselisih mengenai kitab mereka. Kemudian Utsman meminta kepada Hafsah untuk memberikan shuhuf kepadanya untuk disalin kedalam beberapa mushaf. Beliau menyuruh Zaid bin Tsabit, Abdullah ibn Zubair, Zaid ibn Ash, Abdurrahman ibn Harits ibn Hisyam menyali shuhuf itu beberapa mushaf. Setelah selesai shuhuf-shuhuf itu dikembalikan ke Hafshah dan Utsman pun mengirim ke tiap-tiap kota besar satu mushaf serta memerintahkan untuk membakar semua mushaf yang lain selain yang ini. Badan ini diketuai oleh Zain bin Tsabit bertujuan untuk menentukan Bahasa mana yang harus dipakai untuk menghilangkan perselisihan tentang pemakaian kalimat.

Ladynah yang dibentuk oleh Utsman itu menyelesaikan usahanya pada 25 hijriah, atau pada tahun 30 hijriah setelah 8 tahun pemerintahan yang dipimpin Utsman bin Affan. Mulai saat itulah seluruh umat islam minat kepada mushaf Utsman.

 

Bagian III

ILMU-ILMU AL-QURAN YANG PERLU DIPELAJARI OLEH PARA MUFASSIRIN DAN SEJARAHNYA

Untuk memahami Al-quran dengan sempurna bahkan untuk menerjemahkannya, diperlukan ilmu-ilmu al-quran. Ilmu-ilmu ini sebenarnya dinamai ilmu tafsir atau ilmu-ilmu Al-quran, akan tetepi kebanyakan orang memahami maksud ilmu tafsir itu dengan syarahan Al-quran dan ulasannya. Definisi ilmu-ilmu al-quran menurut As Sayuthy dalam itmamud Dirayah ialah “suatu yang membahas keadaan-keadaan al-quran dari jurusan nuzulnya, sanadnya, adab-adabnya, lafadz-lafadznya, makna-maknanya yang berpautan dengan lafadz, makna-maknanya yang berpautan dengan hukum dan yang sebagainya”.

Bagian ilmu Al-quran dan macam-macamnya :


1.      Ilmu Mawathinin Nuzul

2.      Ilmu Tawarikhin Nuzul

3.      Ilmu Asbabun Nuzul

4.      Ilmu Qiraat

5.      Ilmu Tajwid

6.      Ilmu Gharibil Quran

7.      Ilmu I’rabil Quran

8.      Ilmu Wujuh Wan Nazha-ir

9.      Ilmu Ma’rifatil Muhkam Wal Mutasyabih

10.  Ilmu Nasihk Wal Masukh

11.  Ilmu Badai’il Quran

12.  Ilmu I’jazil Qur’an

13.  Ilmu Tanasubi Ayatil Quran

14.  Ilmu Aqsamil Quran

15.  Ilmu Amtsalil Quran

16.  Ilmu Jidalil Quran

17.  Ilmu Adabi Tilawatil Qur’an


 

Bagian IV

SIFAT-SIFAT AL-QURAN, RUTBAHNYA DAN MAKSUD-MAKSUDNYA

Allah menurunkan Al-quran bertujuan agar semua hambanya tunduk dan taat mengikuti apa yang ada dalam al-quran, dan mejadikan al-quran sebagai pedoman hidup dunia dan akhirat. Didalam Al-quran allah menerangkan semua yang diperlukan manusia di dunia dan di akhirat. Allah juga menerangkan ilmu  kaidah-kaidah syariat serta hukum-hukumnya yang mencakup seluruh manusia, tidak tertentu pada satu golongan atau satu bangsa saja. Diterangkan juga tentang hukum-hukum yang kully, akiidah yang kuat, dan juga terdapat hujjah yang kuat dan teguh untuk menyatakan kebenaran agama islam.

Al-quran merupakan dasar pokok ajaran agama islam. Sifat yang menjadikan al-quran kitab yang kekal dan sesuai dengan segala tempat dan masa karena Al-quran mengemukakkan kaidah-kaidah dan hukum-hukum yang tidak berubah meskipun telah ada perubahan masa / waktu dan berbeda tempat. Selain itu al-quran menerangkan akidah yang benar dan mengemukakkan hujjah yang kuat untuk menunjukkan kebenaran agama islam ini. Dalam Al-quran juga dibahas tentang cerita-cerita para nabi, nasehat, ajakan, hukum dll.

 

Bagian V

TA’RIF TAFSIR, TA’WIL, KAIDAH-KAIDAH, ISTILAH-ISTILAH DAN ILMU-ILMU YANG DIPERLUKAN UNTUK MENAFSIRKAN AL-QUR’AN

Menurut Abu thalib Ast Tsa’laby : “ tafsir ialah menerangkan makna lafadz baik makna hakikatnya maupun makna majaznya, seperti menafsirkan makna Ash Shirath dengan jalan dan Shaiyib dengan hujan. Sedangkan Ta’wil ialah mentafsirkan bathin lafadz. Jadi tafsir bersifat menerangkan petunjuk yang dikehendaki, sedangkan ta’wil menerangkan hakikat yang dihendaki. Dan masih banyak lagi pendapat-pendapat lainnya tentang pengertian tafsir dan ta’wil.

Pokok utama dalam menafsirkan Al-quran ialah : hadits, atsar dan kaidah-kaidah Bahasa arab dan uslubnya. Ilmu-ilmu yang harus dikuasai seorang penafsir diantaranya adalah :


o   Ilmu lughat arabiyah

o   Kaidah-kaidah Bahasa arab

o   Ilmu Ma’ani, Bayan dan Badi’

o   Ilmu kalam

o   Ilmu qira’at

o   Mengetahui Ijmal, tabyin, umum, khusus, itlaq, taqyid, petunjuk suruhan, petunjuk larangan, dan yang laiinya. Ini diambil dari Ushul Fiqh

o   Dapat menentukan Mubham, dapat menjelaskan yang mujmal dan dapat mengetahui sebab nuzu dan nashk. Ini diambil dari hadits.

 

Istilah-istilah yang ada pada tafsir :

o  Nash ‘am’ : nash yang memberi pengertian umum

o  Khas : nash yang menunjuk kepada tertentu

o  Muthlaq : nash yang menujukkan kepada satu saja, tetapi dikaitkan dengan sesuatu pengaitnya.

o  Muqayyad : nash yang menujukkan kepada yang menunjukan sesuatu dan dikaitkan dengan sesuatu sifat

o  Mujmal : nash yang menunjuk kepada suatu petunjuk yang tidak terang / jelas apa yang dikehendaki sebelum ada penafsirannya / pentabyinannya.

o  Musykil : nash yang tersembunyi maknanya dengan suatu sebab pada lafadz itu sendiri.

o  Khafy : nash yang tidak terang maknanya karena sesuatu yal yang mendatang.

o  Mufassar Mubayyan dan Mufashshal : tiga kalimat ini searti dengan ibarat yang lain yang boleh kita katakan mubayyan ialah nash yang mempunyai petunjuk yang terang.

o  Muhkam : nash yang tidak memberikan keraguan kepada kita tentang petunjuknya (pengertiannya).

o  Mutasabih : nash yang musykil kita tafsirkan karena terdapat kesamaran padanya.

o  Nash : lafadz yang menunjukan kepada apa yang dimaksud dengan terang dan jelas, dan mmang untuk makna itu dia sebutkan

o  Muawwal : perkataan yang dipindahkan dari petunjuknya yang lahir pada petunjuk yang mugkin (dapat) juga diterima oleh lafadz itu

o  Dhahir : makna lafadz yang terus diapahami oleh pendengar, tapi dia dapat di ta’wil dan di tahshisdan makna itu pula yang ditunjuk, walaupun bukan untuk makna itu dia disebut.

o  Muhtamil : nash yang mungkin menerima yang lain dari makna yang terang.

o  Manthuq : makna yang ditunjuki oleh tuturan sendiri

o  Mafhum : makna yang dipahami dari perkataan.

o  Muradif : kalimat yang menunjuk kepada pengertian serupa (satu) yang ditunjuk juga kepadanya oleh lafadz yang lain

o  Musytarak Fihi : nash yang dipakai untuk beberapa arti yang berlainan.

o  Haqiqat : mempunyai banyak arti, disini dimaknakan dengan hakikatnya, ialah diartikan dengan makna yang memang untuk makna itu pada mulanya kalimat tersebut diciptakan oleh penciptanya.

o  Majaz : imbangan hakikatnya

o  Kinayah : lafadz yang tersembunyi pengertiannya, yang dapat diketahui tanpa karinah.

 

Sahabat-sahabat yang terkemuka dalam bidang ilmu tafsir diantaranya :

o   Abu Bakar Ash Shiddiq  

o   Umar Al Faruk                

o   Ali ibn Abi thalib

o   Abdullah ibn Mas’ud

o   Abdullah ibn Abbas

o   Ubay ibn Ka’ab

o   Zaid ibn Tsabit

o   Abu Musa Al Asy’ary

o   Abdullah ibn Zubair


Yang paling banyak diterima tafsirnya dari kalangan Khulafa ialah Ali ibn Abi Thalib, sedangkan yang bukan dari kalangan khulafa ialah Abdullah ibn Abbas, Abdullah ibn Mas’ud dan Ubay ibn Ka’ab.

 

Bagian VI

BIOGRAFI ULAMA-ULAMA AL-QURAN

Dalam buku ini juga dituliskan biografi-biografi Ulama Al-quran dari sahabat :

1.      Abu Bakar  Ash Shiddiq

Nama lengkap beliau Abdullah ibn Abi Quhafah (‘Utsman) ibn ‘Amer ibn Ka’ab At Taimy Al Quraisyi, merupakan Khalifah pertama dan pria pertama yang masuk islam. Lahir pada tahun 51 sebelum Hijriah = 573 M, dan wafat pada tahun 13 H = 634 M.

2.      ‘Umar Ibnul Khaththab

Nama lengkap beliau Abu Hafash Al Quraisy Al ‘Adawy, Khalifah kedua setelah Abu Bakar. Lahir pada tahun 40 sebelum hijriah = 584 M, dan beliau wafat dibunuh oleh Abu Lu’luah Al Farisy pada tahun 23 H = 644 M.

3.      Utsman Ibnu ‘Affan

Nama lengkap beliau Abu Amer, Utsman ibn ‘Affan, ibn Abil ‘Ash bin Umaiyah ibn ‘Abdu Suams Al Amwiy. Beliau adalah Khalifah yang ke tiga dan berbangsa Quraisy. Lahir pada tahun 47 sebelum hijriah = 577 M, dan beliau wafat terbunuh pada 22 dzulhijjah tahun 35 H bersamaan dengan 656 M, saat usia 82 tahun.

4.      Ali ibn Abi Thalib

Nama lengkap beliau Abdul Hasan ‘Ali ibn Abi Thalib ibn Abdul Muthalib Al Hasyimy Al Quraisyi. Beliau adalah Khalifah ke empat dan salah seorang diantara sepuluh orang yang telah diakui masuk surga oleh Rasul. Beliau juga orang pertama yang memeluk agama islam setelah Khadijah. Lahir pada tahun 23 sebelum Hijriah = 600 M, dan beliau wafat pada tahun 40 H = 661 M.

5.      ‘Amar ibn Fuhairah

Beliau seorang budak Ath Thufail ibn ‘Abdullah yang telah dimerdekakan. Thufail itu saudara ‘Aisyah seibu. Beliau terbunuh di peperangan Birr Ma’unah pada tahun 4 hijriah dalam usia 40 tahun.

6.      Tsabit ibn Qais

Nama lengkapnya Tsabit ibn Qais ibn Syammas Al-Khaarajy Al Anshary. Seorang sahabat dan khatib Rasulullah yang pandai. Beliau gugur di peperangan Yamamah, masa khalifah Abu Bakar pada tahun 12 H = 633 M.

7.      Al Mughirah ibn Syu’bah

Memiliki gelar Abu ‘Abdilah atau Abu ‘Isa. Beliau masuk islam pada masa peperangan Khandaq dan dating ke Madinah selaku muhajir. Beliau meninggal di Kufah pada tahun 50 H.

8.      ‘Amer ibn ‘Ash

Nama lengkapnya Abu ‘Abdullah Amer ibn Wa-il As Sahmy Al Quraisy. Lahir pada tahun 50 sebelum Hijriah = 574 M. dan beliau wafat pada tahun 43 H = 663 M. beliau adalah pahlawan yang mengalahkan mesir, salah seorang pembesar arab yang cerdik, ahli piker, ahli politik, dan ahli tekhnik.

9.      Mu’awiyah ibn Abi Sufyan

Nama lengkapnya Mu’awiyah ibn sakhar ibn Harb ibn Umaiyah ibn ‘Abdi Syams ibn ‘Abdi Manaf Al Quraisyi Al Umawy, pemuka kerajaan Umaiyah di Syam. Lahir di Makkah pada tahun 20 sebelum hijriah = 603 M, dan meninggal di Damaskus pada tahun 60 H = 680 M. beliau seorang yang cerdik, masyhur lagi besar.

10.  Yazid ibn Abi Sufyan

Nama lengkapnya Abu Khalid Yazid ibn Sakher (Abu Sufyan), Ibn Harb Al Umawi, seorang hulubalang dari sahabat. Meninggal di Damaskus pada tahun 18 H = 639 M. beliau salah seorang dari Bani Umaiyah yang berani dan Teguh Pikiran.

11.  Az Zubair ibn ‘Awwam

Nama lengkapnya Az Zubair ibn ‘Awwam ibn Khuwailid Asady Al Quraisyi. Beliau meninggal pada tahun 36 H = 656 M. salah seorang dari sepuluh yang telah diakui masuk surga dan orang pertama yang menghunuskan pedangnya dalam islam sedang beliau berumur 12 tahun.

12.  Khalid ibn Walid

Nama lengkapnya Khalid ibn Walid ibn Mughirah Al Makhzumy Al Quraisyi. Meninggal di Himmash pada tahun 21 H = 642 M. salah seorang ketua Quraisyi di masa jahiliyah. Beliau memeluk agama islam ketika Makkah belum lagi tunduk, beserta Amer ibn ‘Ash pada tahun 7 H.

13.  Al ‘Ala Al Hadlaramy

Nama lengkapnya ‘Ala ibn ‘Abdillah Al Hadlaramy ibn Dlimar ibn Silmy ibn Akbar.  Meninggal pada tahun 21 H = 642 M. seorang shahaby dari bangsa Yaman yang telah dapat mengalahkan beberapa negeri di permulaan islam.

14.  Muhammad ibn Maslamah

Nama lengkapnya Abu ‘Abdur Rahman Muhammad ibn Maslamah ibn Salamah ibn Khalid Al Ausy Al Anshary. Lahir pada tahun 36 sebelum  Hijriah = 589 M, dan meninggal di Madianh pada tahun 46 H = 666 M. seorang Shahaby yang memangku jabatan panglima perang dari penduduk Madinah.

15.  ‘Abdullah ibn Mas’ud

Nama lengkapnya ‘Abdullah ibn Mas’ud ibn Ghafil ibn Hamid Al Hadzaly. Seorang shahaby yang besar dan utama karena tinggi akalnya dan sangat dekat dengan Rasulullah. Beliau termasuk golongan yang terdahulu masuk islam dan beliau juga orang pertama yang mengumandangkan suara membaca Al-Quran di Makkah.

16.  Salim ibn Ma’qil

Salah seorang shahaby besar, budak Khudzaifah yang telah dimerdekakan. Salah seorang dari penghafal Al-quran yang sempurna. Beliau gugur dalam perang Yamamah.

17.  Mu’adz ibn Jabal

Nama lengkapnya Mu’adz ibn Jabal ibn ‘Amer ibn Aus Al Anshary Al Kharajy Abu Abdir Rahman. Lahir pada tahun 20 sebelum hijriah = 638 M, dan meninggal di Ardan dengan tidak meninggalkan putra pada tahun 18 H = 676 M. seorang Shahaby yang besar dan sangat alim dalam urusan halal dan haram.

18.  Abu Darda

Nama lengkapnya ‘Uwaimir ibn Malik ibn Qais ibn Umayah Al Anshary Al Khazrajy. Meninggal pada tahun 32 H = 652 M. beliau seorang shahaby besar. Di waktu islam telah lahir beliau termashyur disebabkan keberaniannya dan banyak beribadah.

19.  Abu Zaid

Nama lengkapnya Qais Ibnus Sakan, salah seorang dari bani ‘Ady. meninggalnya berdekatan dengan masa wafatnya Rasulullah. Menurut keterangan Az Zuhry, Abu Zaid ini meninggal pada tahun 15 H.

 

                                    Ulama-ulama Al-quran setelah sahabat :

1.      Al Ma’mun

Nama lengkapnya Abul ‘Abbas ‘Abdullah ibn Harun Ar Rasyid ibn Muhammad Al Mahdy ibn Abi Ja’far Al Manshur. Lahir pada tahun 170 H = 786 M dan meninggal di Tharsus pada tahun 218 H = 833 M. Khalifah ‘Abbasy  yang ke VII yang ber tahta kerajaan di Iraq, salah seorang khalifah besar yang menjadi contoh di dalam ketinggian ilmu dan keluasan kerajaannya.

2.      Al Hasan Al Bishry

Nama lengkapnya Abu Sa’id Al Hasan ibn Yassar. Lahir pada tahun 21 H = 647 M dan meninggal di Bashrah pada tahun 110 H = 728 M. Beliau dibesarkan dalam asuhan ‘Ali ibn Abi Thalib. Seorang tabi’y yang besar, ikatan penduduk bashrah, lautan ilmu di masanya, seorang wali yang terkenal. Beliau salah seorang ‘Ulama Fiqih yang petah, berani, banyak ibadah dan sangat terkemuka.

3.      Ziyad ibn Abiehi

Beliau seorang panglima perang yang amat cerdik, yang telah mengalahkan beberapa negeri seta disegani dan ditakuti oleh teman sejawatnya, dari penduduk Tha’if. Ziyad masuk islam di masa Abu Bakar. Beliau meninggal pada tahun 53 H = 673 M.

4.      Abul Aswad

Nama lengkapnya Dhalim ibn ‘Amr ibn Jandal Ad Dualy Al Kinany. Beliau lahir pada tahun 16 sebelim hijriah = 605 M dan meninggal pada tahun 69 H = 688 M. Beliau penyusun ilmu nahwu, masuk golongan fukaha, seorang amir, ahli kesusastraan. Beliau penunggang kuda terhandal  di golongan tabi’in.

5.      Nasher ibn ‘Ashim

Nama lengkapnya Nasher ibn ‘Ashim Al Laisty Al Bashry. Seorang ahli riwayat yang dipercayai oleh An Nasa’i. Kata Khalid Al Hazza “ dialah yang mula-mula mengarang ilmu Bahasa Arab” , ada sebuah hadits nya di dalam Sahahih muslim.

6.      Al Khalil ibn Ahmad

Nama lengkapnya Abu Abdir Rahman Al Khalil ibn Ahmad ibn ‘Amr ibn Tamim Al Farahidy Al Azdy Al Yahmady. Lahir pada tahun 100 H = 718 M dan meninggal pada tahun 170 H = 786 M. Beliau seorang imam lughah dan kesusastraan, pengarang ilmu dan amat ahli dalam ilmu musik. Beliaulah guru Sibawaihi, pemuka nahwu yang terkenal. Beliau yang mula-mula membuat kamus Arab yang bernama “ Al ‘Ain” kira-kira 2500 halaman. Beliau membuat kamus sebelum orang eropa (barat) membuat kamus.

7.      Yahya ibn Ya’mura

Nama lengkapnya Abu Sulaiman Yahya ibn Ya’mura Al ‘Adawany, meninggal pada tahun 234 H = 746 M. Beliau seorang yang alim dan ahli dalam hadits, fiqih, dan Bahasa Arab, seorang yang amat petah lidahnya dari ahli bashrah. Beliau juga Seorang Qadli dari ulama tabi’in. dan beliaulah yang mula-mula memberi titik-titik huruf pada al-quran.

 

Yang direview adalah buku “Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur’an / Tafsir” 294 hal.

Yang ditulis oleh PROF. DR. T. M. HASBI ASH SHIDDIEQY.

Penerbit : Bulan Bintang, Penerbit dan Penyebar Buku-buku. Jakarta, Indonesia 1954.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Resensi Buku ‘Ulum Al-Quran (Memahami Otentifikasi Al-Qur'an)

  Resensi Buku ‘Ulum Al-Quran (Memahami Otentifikasi Al-Quran) Oleh Kelompok 10 kelas PAI IB: Annisa Septiani            (210414035) ...