Senin, 20 Desember 2021

Resensi Buku Ulumul Qur'an (Ilmu-Ilmu Al-Qur'an)

RESENSI BUKU ULUMUL QUR'AN (ILMU-ILMU AL-QUR'AN)

Oleh Kelompok 1 kelas PAI IB:

Aida Fauziyyah                       (210414024)

Anggie Mauditya                    (210414033)

Faturrahman Azzahri Rusli     (210414046)

 

IDENTITAS BUKU

Judul buku : ULUMUL QUR’AN (ILMU-ILMU AL-QUR'AN)

Nama pengarang : AJAHARI, M. AG

Penerbit : Aswaja Pressindo

ISBN : 978-602-6733-53-5

Tahun terbit : 2018

Kota terbit : Yogyakarta

Halaman buku : 280 Halaman

 

ISI BUKU

     Buku ini di susun oleh Ajahari, M.Ag yang merupakan Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Palangka Raya sejak tahun 1998 hingga sekarang. Beliau juga sebagai  penulis aktif yang telah banyak membuat karya-karya tulisan ilmiah lainnya, Selain itu juga beliau berperan aktif dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan.

Al-Quran merupakan mukjizat terbesar yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sepanjang masa dan juga merupakan pedoman hidup bagi seluruh ummat manusia. Maka betapa mulianya orang-orang yang mengikhlaskan waktunya walau sedikit untuk mengkaji ilmu ini. Karena al-Qur’an adalah kalam yang paling tinggi kualitasnya dibandingkan kalam yang lain. “Sebaik-baik kalian kata Rasul adalah yang belajar dan mengajar al-Qur’an”.

Secara bahasa, Ulumul Qur’an adalah ilmu (pembahasan) yang berkaitan dengan al-Qur’an. secara terminologis ulum al-Qur’an didefenisikan “Ilmu yang mencangkup pembahasan-pembahasan yang berhubungan dengan al-Qur’an dari segi sebab turunnya, pengumpulan dan urutan-urutannya, pengetahuan tentang ayat-ayat Makiyah dan Madaniyah Nasikh dan Muhkam dan Mutasyabih, dan hal-hal lain yang terkait dengan al-Qur’an.

Ruang lingkup Ulumul Qur’an mengarah kepada dua bidang sasaran, yaitu pembahasan segi: riwayah (periwayatan Al-Qur’an) seperti mengenai waktu, tempat dan sebab- sebab turun ayat, kemudian pembahasan segi dirayah (kandungan al- Qur’an ) seperti mengenai sifat- sifat lafazh.

Buku ini berisi tentang gambaran yang berkaitan dengan Ulumul Qur'an diantaranya seperti Nuzul Qur’an, Rasm Al-Qur’an, Asbabun Nuzul, Munasabah Al-Qur’an, Makki wa al-Madany, Nasikh Mansukh, Muhkam Mutasyabih, Ijaz al-Qur’an, Fawatihus shuwār, Qishashul Qur’an, Qiraat Al-Qur’an, Aqsham al-Qur’an, Jadal Al-Qur’an, Amtsal al-Qur’an dan Tafsir Takwil dan Terjamah al-Qur’an. Adapun berikut ini akan kami terangkan lebih jelas mengenai pambahasan di dalam buku ini, sebagai berikut:

A.      Ilmu Rasm

 Rasm berasal dari kata rasama–yasramu yang artinya menggambar atau melukis. Istilah rasm dalam ulumul qur’an diartikan sebagai pola penulisan al-Qur’an yang digunakan oleh Utsman bin `Affan dan sahabat–sahabatnya ketika menulis dan membukukan al-Qur’an.       

Para ulama meringkas kaidah-kaidah itu menjadi 6 (enam) istilah, yaitu: Al-hadzf (membuang, menghilangkan atau meniadakan huruf), Al-Jiyadah (penambahan), Al-Hamzah, Badal (Menggantikan huruf dengan huruf lain), Washal dan fashl (penyambungan dan pemisahan), Kata yang dapat dibaca dua bunyi, satu kata yang dapat dibaca dua bunyi penulisannya disesuaikan dengan salah satu bunyinya.

B.       Asbabun-Nuzul

    Sabab an-Nuzul secara bahasa berarti sebab turunnya surat/ ayat-ayat al-Qur’an. Al-Qur’an diturunkan Allah SWT kepada Muhammad SAW secara berangsur-angsur dalam masa lebih kurang 23 tahun.

Dilihat dari sudut pandang redaksi-redaksi Ada dua jenis redaksi yang digunakan oleh perawi dalam mengungkapkan riwayat Asbab An-Nuzul, yaitu Sharih (jelas) dan Muhtamilah (kemungkinan).

C.     Munasabah

  Munasabah berarti persesuaian atau relevansi, yaitu hubungan persesuaian antara ayat/surah yang satu dengan ayat/ surah yang sebelum atau sesudahnya. Jika ditinjau dari sifat munasabah ada dua macam yaitu: Persesuaian yang nyata (dzāhirul irtibath), Persambungan yang tidak jelas (khafiyul irthibath)

D.    Ilmu Makki Wa al-Madani

Makki ialah surah atau ayat al-Qur’an yang turun di Makkah, untuk ini orang mengemukakan contoh tiap-tiap surat yang di dalamnya terdapat kisah nabi-nabi dan bangsa-bangsa yang sudah lenyap, maka ayat ini adalah Makiyah. Al-Madani ialah tiap-tiap surat yang di dalamnya terdapat kewajiban-kewajiban atau hukum maka ayat ini adalah Madaniyah.

Surat al-Makkiy dan al-Madaniy itu bagi ilmu mempunyai beberapa faedah yang terpenting yaitu : sebagai penolong dalam menafsirkan al-Qur’an dan merasakan nikmatnya metode-metode al-Qur’an dan sebagainya diadakan pada metode dakwah.

E.     Nasikh dan Mansukh

Nasikh memiliki beberapa pengertian yaitu antara lain penghilang (izalah), penggantian (tabdil) pengubahan (tahwil), dan pemindahan (naql). Sesuatu yang menghilangkan, menggantikan, mengubah dan memindahkan disebut nasikh, sedangkan sesuatu yang dihilangkan, digantikan, diubah, dan dipindahkan, disebut mansukh. Dengan demikian dapat dipahami bahwa nasakh dan mansukh terjadi karena al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur sesuai dengan peristiwa yang mengiringnya.

F.      Muhkam dan Mutasyabih

   Muhkam berasal dari kata “ihkam” yang berarti kekukuhan, kesempurnaan, keseksamaan, dan pencegahan. Semua pengertian ini pada dasarnya kembali kepada satu makna yakni pencegahan.“Muhkam” dapat berarti sesuatu yang dikukuhkan, jelas, fasih, dan bermaksud membedakan antara informasi yang hak dan yang batil, serta memisahkan urusan yang lurus dari yang sesat.

   Mutasyabih berasal dari kata tasyabuh, yakni bila salah satu dari dua hal serupa dengan lainnya, yang biasanya dapat membawa kepada kesamaran antara kedua hal itu. “syubhah” ialah keadaan dimana salah satu dari kedua hal tidak dapat dibedakan karena adanya kemiripan baik secara konkrit maupun abstrak.

G.    Ijaz Al-Quran

Ijaz denganmukjizat itu dapat dikatakan searti, yakni melemahkan. Hanya saja pengertian ijaz mengesankan batasan yang lebih bersifat spesifik, yaitu hanya Al-Qur’an. Sedangkan pengertian mukjizat, mengesankan batasan yang lebih luas, yakni bukan hanya berupa al-Qur’an, tetapi juga perkara-perkara lain yang tidak mampu di jangkau oleh segala daya dan kemampuan manusia secara keseluruhan. Dengan demikian, dalam konteks ini antara pengertian i’jaz dan mukjizat itu saling isi mengisi dan saling lengkap melengkapi, sehingga dari batasan-batasan tersebut tampak dengan jelas keistimewaan dari ketetapan-ketetapan Allah yang khusus di berikan kepada rasul-rasul pilihan-Nya, sebagai salah satu bukti  kebenaran misi kerasulan yang di bawanya itu.  

H.    fawatih assuwār

Fawatih assuwar merupakan suatu ilmu yang mengkaji tentang bentuk-bentuk huruf, kata, atau kalimat permulaan surah-surah al-Qur’an. Fawatih As-suwār adalah ilmu yang membahas tentang kalimat-kalimat pada pembukaan-pembukaan surah dalam al-Qur’an. Fawatih As-suwar juga bagian dari ayat mutasyabihat, karena ia bersifat mujmal, mu’awwal, dan musykil.

I.        Qishahul Quran

Qishahul Quran adalah kabar-kabar dalam al-Qur’an yang bermakna urusan, berita, kabar maupun keadaan. Dalam al-Qur’an itu sendiri kata qashash bisa memiliki arti mencari jejak atau peristiwa-peristiwa yang telah terjadi. Qishashul Quran juga dapa diartikan sebagai kisah-kisah dalam al-Qur’an tentang para Nabi dan Rasul mereka, serta peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang.

J.       Qiraat Al-Quran

     Qira’at adalah cabang ilmu yang mempelajari cara membaca al-Qur’an (dialek dalam membaca al-Qur’an). Qira’at terdiri dari beberapa macam versi yang berbeda, hal ini dikarekan Bangsa Arab terdiri dari beragam suku yang memiliki lahjah (dialek) yang beragam juga. Sehingga terjadilah berbagai perbedaan dalam melafalkan bacaan al-Qur’an. Rasulullah sendiri pun telah membenarkan pelafalan al-Qur’an dengan berbagai macam Qira’at tersebut. Qira’at Al-Qur’an disampaikan serta diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada para sahabatnya sesuai dengan wahyu yang diterimanya dari malaikat Jibril.

K.    Aqsham Al-Quran

   Menurut bahasa Aqsam adalah bentuk jamak dari Qasam yang artinya sumpah. Adapun menurut istilah yang dimaksud dengan ilmu Aqsamul Quran ialah ilmu yang membicarakan tentang sumpah-sumpah yang terdapat dalam ayat-ayat al-Qur’an.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Aqsam Al-Qur’an secara etimologi adalah sumpah atau ucapan penguat. Aqsam Al-Qur’an secara terminologi yaitu ucapan penguat yang memiliki “makna” yang dipandang besar dan agung, baik secara hakiki maupun i’tiqadi oleh pihak yang bersumpah.

L.     Jadal Al-Quran

   Jadal Al-Qur’an adalah pembuktian-pembuktian serta pengungkapan dalil dalil yang terkandung untuk dihadapkan pada orang-orang kafir dan untuk mematahkan argumentasi para penentang dengan seluruh tujuan dan maksud mereka sehingga kebenaran ajaran-Nya dapat diterima dan melekat di hati manusia.

M.   Amtsal al-Qur’an

   Menurut bahasa kata amtsal berupa bentuk jamak dari lafal matsal. Sedang kata matsal, mitsil, dan matsil adalah sama dengan kata syabah, syibih, dan syabih, baik dalam lafal maupun dalam maknanya. Menurut bahasa, arti lafal amtsal ada tiga macam, yaitu: (1) Bisa berarti perumpamaan, gambaran, atau perserupaan (2) Bisa diartikan kisah atau cerita, jika keadaannya amat asing dan aneh. (3) Bisa juga berarti sifat, atau keadaan atau tingkah laku yang mengherankan.

N.    Tafsir, Takwil, dan Terjamah

   Kata Tafsir berasal dari akar kata al-fasr, kemudian diubah menjadi bentuk taf’īl yakni menjadi kata al-tafsir. Kata al-Fasr berarti menyingkap sesuatu yang tertutup. Sedangkan kata al-tafsirberarti menyingkap sesuatu makna atau maksud lafal yang pelik/sulit. Atau dengan kata lain mengeluarkan makna yang tersimpan dalam ayat-ayat al-Qur’an.

Menurut pendapat yang masyhur, kata takwil dari segi bahasa adalah sama dengan arti kata tafsir, yaitu menerangkan dan atau menjelaskan dengan pengertian kata takwil dapat mempunyai arti (Al-Ruju’) mengembalikan, (Al-Sarf) memalingkan, dan (Al-Siyasah) menyiasati.

Kata tarjamah dalam bahasa Arab meliputi berbagai makna,  antara lain meliputi: (1) Menyampaikan pembicaraan kepada orang yang belum pernah menerimanya. (2) Menjelaskan suatu kalam dengan bahasa kalam itu sendiri. (3) Menjelaskan kalam dengan menggunakan bahasa selain kalam itu. (4) Mengalihkan bahasa kalam dari satu bahasa kebahasa lain atau diungkapkan dengan bahasa lain.

    Dengan adanya buku Ulumul Qur'an ini diharapkan bisa membantu dan bermanfaat dalam memahami Al-Qur'an. Serta bisa mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam buku ini juga di sebutkan urgensi-urgensi yang ada pada setiap sub judulnya, sehingga menyadarkan kita akan pentingnya ilmu – ilmu tersebut dalam memahami Al-Quran.

   Buku ini sangat di rekomendasikan bagi siapa saja yang ingin mengetahui dan belajar mengenai Ulumul Qur'an. Terutama bagi mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) atau bagi mahasiswa yang sedang menempuh mata kuliah Ulumul Qur'an. Buku ini bisa menjadi referensi dan sangat penting serta berguna untuk pembelajaran.

 

KELEBIHAN BUKU

   Adapun kelebihan dari buku ini, diantaranya yaitu:

Ø  Buku ini memiliki sub pembahasan yang cukup lengkap untuk mempelajari Ulumul Quran dengan mudah.

Ø  Pembahasan dalam setiap sub judulnya pun di terangkan secara ringkas sehingga lebih mudah dipahami.

 

 KEKURANGAN BUKU

Adapun kekurangan dari buku ini, diantaranya yaitu :

Ø  Ada beberapa kata yang tidak baku/salah tulis seperti contohnya masuk menjadi masks.

Ø  Masih ada kalimat yang kurang tepat atau tidak sesuai dengan ejaan PUEBI sehingga menjadi rancu.

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Resensi Buku ‘Ulum Al-Quran (Memahami Otentifikasi Al-Qur'an)

  Resensi Buku ‘Ulum Al-Quran (Memahami Otentifikasi Al-Quran) Oleh Kelompok 10 kelas PAI IB: Annisa Septiani            (210414035) ...