RESENSI BUKU ULUMUL QUR'AN (ILMU-ILMU AL-QUR'AN)
Oleh Kelompok 1 kelas PAI IB:
Aida
Fauziyyah (210414024)
Anggie
Mauditya (210414033)
Faturrahman
Azzahri Rusli (210414046)
Judul
buku : ULUMUL QUR’AN (ILMU-ILMU AL-QUR'AN)
Nama
pengarang : AJAHARI, M. AG
Penerbit
: Aswaja Pressindo
ISBN
: 978-602-6733-53-5
Tahun
terbit : 2018
Kota
terbit : Yogyakarta
Halaman
buku : 280 Halaman
ISI BUKU
Buku
ini di susun oleh Ajahari, M.Ag yang merupakan Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN
Palangka Raya sejak tahun 1998 hingga sekarang. Beliau juga sebagai penulis aktif yang telah banyak membuat
karya-karya tulisan ilmiah lainnya, Selain itu juga beliau berperan aktif dalam
berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan.
Al-Quran merupakan mukjizat terbesar
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sepanjang masa dan juga merupakan
pedoman hidup bagi seluruh ummat manusia. Maka betapa mulianya orang-orang yang
mengikhlaskan waktunya walau sedikit untuk mengkaji ilmu ini. Karena al-Qur’an
adalah kalam yang paling tinggi kualitasnya dibandingkan kalam yang lain. “Sebaik-baik
kalian kata Rasul adalah yang belajar dan mengajar al-Qur’an”.
Secara
bahasa, Ulumul Qur’an adalah ilmu (pembahasan) yang berkaitan dengan al-Qur’an. secara terminologis ulum al-Qur’an didefenisikan “Ilmu yang mencangkup
pembahasan-pembahasan yang berhubungan dengan al-Qur’an dari segi sebab
turunnya, pengumpulan dan urutan-urutannya, pengetahuan tentang ayat-ayat
Makiyah dan Madaniyah Nasikh dan Muhkam
dan Mutasyabih, dan hal-hal lain yang terkait dengan al-Qur’an.
Ruang lingkup Ulumul Qur’an mengarah
kepada dua bidang sasaran, yaitu pembahasan segi: riwayah (periwayatan
Al-Qur’an) seperti mengenai waktu, tempat dan sebab- sebab turun ayat, kemudian
pembahasan segi dirayah (kandungan al- Qur’an ) seperti mengenai sifat- sifat
lafazh.
Buku ini berisi tentang gambaran yang
berkaitan dengan Ulumul Qur'an diantaranya seperti Nuzul Qur’an, Rasm
Al-Qur’an, Asbabun Nuzul, Munasabah Al-Qur’an, Makki wa al-Madany, Nasikh
Mansukh, Muhkam Mutasyabih, Ijaz al-Qur’an, Fawatihus shuwār, Qishashul Qur’an,
Qiraat Al-Qur’an, Aqsham al-Qur’an, Jadal Al-Qur’an, Amtsal al-Qur’an dan
Tafsir Takwil dan Terjamah al-Qur’an. Adapun berikut ini akan kami terangkan
lebih jelas mengenai pambahasan di dalam buku ini, sebagai berikut:
A. Ilmu Rasm
Rasm berasal dari kata rasama–yasramu yang
artinya menggambar atau melukis. Istilah rasm dalam ulumul qur’an diartikan
sebagai pola penulisan al-Qur’an yang digunakan oleh Utsman bin `Affan dan
sahabat–sahabatnya ketika menulis dan membukukan al-Qur’an.
Para ulama
meringkas kaidah-kaidah itu menjadi 6 (enam) istilah, yaitu: Al-hadzf
(membuang, menghilangkan atau meniadakan huruf), Al-Jiyadah (penambahan),
Al-Hamzah, Badal (Menggantikan huruf dengan huruf lain), Washal dan fashl
(penyambungan dan pemisahan), Kata yang dapat dibaca dua bunyi, satu kata yang
dapat dibaca dua bunyi penulisannya disesuaikan dengan salah satu bunyinya.
B. Asbabun-Nuzul
Sabab an-Nuzul secara bahasa berarti sebab
turunnya surat/ ayat-ayat al-Qur’an. Al-Qur’an diturunkan Allah SWT kepada
Muhammad SAW secara berangsur-angsur dalam masa lebih kurang 23 tahun.
Dilihat dari sudut
pandang redaksi-redaksi Ada dua jenis redaksi yang digunakan oleh perawi dalam
mengungkapkan riwayat Asbab An-Nuzul, yaitu Sharih (jelas) dan Muhtamilah
(kemungkinan).
C. Munasabah
Munasabah berarti persesuaian atau relevansi, yaitu hubungan persesuaian
antara ayat/surah yang satu dengan ayat/ surah yang sebelum atau sesudahnya. Jika
ditinjau dari sifat munasabah ada dua macam yaitu: Persesuaian yang nyata
(dzāhirul irtibath), Persambungan yang tidak jelas (khafiyul irthibath)
D. Ilmu
Makki Wa al-Madani
Makki ialah surah
atau ayat al-Qur’an yang turun di Makkah, untuk ini orang mengemukakan contoh
tiap-tiap surat yang di dalamnya terdapat kisah nabi-nabi dan bangsa-bangsa
yang sudah lenyap, maka ayat ini adalah Makiyah. Al-Madani ialah tiap-tiap
surat yang di dalamnya terdapat kewajiban-kewajiban atau hukum maka ayat ini
adalah Madaniyah.
Surat al-Makkiy
dan al-Madaniy itu bagi ilmu mempunyai beberapa faedah yang terpenting yaitu :
sebagai penolong dalam menafsirkan al-Qur’an dan merasakan nikmatnya
metode-metode al-Qur’an dan sebagainya diadakan pada metode dakwah.
E. Nasikh
dan Mansukh
Nasikh memiliki
beberapa pengertian yaitu antara lain penghilang (izalah), penggantian (tabdil)
pengubahan (tahwil), dan pemindahan (naql). Sesuatu yang menghilangkan,
menggantikan, mengubah dan memindahkan disebut nasikh, sedangkan sesuatu yang
dihilangkan, digantikan, diubah, dan dipindahkan, disebut mansukh. Dengan demikian
dapat dipahami bahwa nasakh dan mansukh terjadi karena al-Qur’an diturunkan
secara berangsur-angsur sesuai dengan peristiwa yang mengiringnya.
F. Muhkam
dan Mutasyabih
Muhkam berasal dari kata “ihkam” yang berarti kekukuhan, kesempurnaan,
keseksamaan, dan pencegahan. Semua pengertian ini pada dasarnya kembali kepada
satu makna yakni pencegahan.“Muhkam” dapat berarti sesuatu yang dikukuhkan,
jelas, fasih, dan bermaksud membedakan antara informasi yang hak dan yang
batil, serta memisahkan urusan yang lurus dari yang sesat.
Mutasyabih berasal dari kata tasyabuh, yakni bila salah satu dari dua
hal serupa dengan lainnya, yang biasanya dapat membawa kepada kesamaran antara
kedua hal itu. “syubhah” ialah keadaan dimana salah satu dari kedua hal tidak
dapat dibedakan karena adanya kemiripan baik secara konkrit maupun abstrak.
G. Ijaz
Al-Quran
Ijaz
denganmukjizat itu dapat dikatakan searti, yakni melemahkan. Hanya saja
pengertian ijaz mengesankan batasan yang lebih bersifat spesifik, yaitu hanya
Al-Qur’an. Sedangkan pengertian mukjizat, mengesankan batasan yang lebih luas,
yakni bukan hanya berupa al-Qur’an, tetapi juga perkara-perkara lain yang tidak
mampu di jangkau oleh segala daya dan kemampuan manusia secara keseluruhan.
Dengan demikian, dalam konteks ini antara pengertian i’jaz dan mukjizat itu
saling isi mengisi dan saling lengkap melengkapi, sehingga dari batasan-batasan
tersebut tampak dengan jelas keistimewaan dari ketetapan-ketetapan Allah yang
khusus di berikan kepada rasul-rasul pilihan-Nya, sebagai salah satu bukti kebenaran misi kerasulan yang di bawanya itu.
H. fawatih
assuwār
Fawatih assuwar
merupakan suatu ilmu yang mengkaji tentang bentuk-bentuk huruf, kata, atau
kalimat permulaan surah-surah al-Qur’an. Fawatih As-suwār adalah ilmu yang membahas
tentang kalimat-kalimat pada pembukaan-pembukaan surah dalam al-Qur’an. Fawatih
As-suwar juga bagian dari ayat mutasyabihat, karena ia bersifat mujmal,
mu’awwal, dan musykil.
I.
Qishahul Quran
Qishahul Quran
adalah kabar-kabar dalam al-Qur’an yang bermakna urusan, berita, kabar maupun
keadaan. Dalam al-Qur’an itu sendiri kata qashash bisa memiliki arti mencari
jejak atau peristiwa-peristiwa yang telah terjadi. Qishashul Quran juga dapa
diartikan sebagai kisah-kisah dalam al-Qur’an tentang para Nabi dan Rasul
mereka, serta peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau, masa kini, dan
masa yang akan datang.
J. Qiraat
Al-Quran
Qira’at adalah cabang ilmu yang mempelajari cara membaca al-Qur’an
(dialek dalam membaca al-Qur’an). Qira’at terdiri dari beberapa macam versi
yang berbeda, hal ini dikarekan Bangsa Arab terdiri dari beragam suku yang
memiliki lahjah (dialek) yang beragam juga. Sehingga terjadilah berbagai
perbedaan dalam melafalkan bacaan al-Qur’an. Rasulullah sendiri pun telah
membenarkan pelafalan al-Qur’an dengan berbagai macam Qira’at tersebut. Qira’at
Al-Qur’an disampaikan serta diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada para
sahabatnya sesuai dengan wahyu yang diterimanya dari malaikat Jibril.
K. Aqsham
Al-Quran
Menurut bahasa Aqsam adalah bentuk jamak dari Qasam yang artinya sumpah.
Adapun menurut istilah yang dimaksud dengan ilmu Aqsamul Quran ialah ilmu yang
membicarakan tentang sumpah-sumpah yang terdapat dalam ayat-ayat al-Qur’an.
Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa Aqsam Al-Qur’an secara etimologi adalah sumpah atau
ucapan penguat. Aqsam Al-Qur’an secara terminologi yaitu ucapan penguat yang
memiliki “makna” yang dipandang besar dan agung, baik secara hakiki maupun
i’tiqadi oleh pihak yang bersumpah.
L. Jadal
Al-Quran
Jadal Al-Qur’an adalah pembuktian-pembuktian serta pengungkapan dalil
dalil yang terkandung untuk dihadapkan pada orang-orang kafir dan untuk mematahkan
argumentasi para penentang dengan seluruh tujuan dan maksud mereka sehingga
kebenaran ajaran-Nya dapat diterima dan melekat di hati manusia.
M. Amtsal
al-Qur’an
Menurut bahasa kata amtsal berupa bentuk jamak dari lafal matsal. Sedang
kata matsal, mitsil, dan matsil adalah sama dengan kata syabah, syibih, dan
syabih, baik dalam lafal maupun dalam maknanya. Menurut bahasa, arti lafal
amtsal ada tiga macam, yaitu: (1) Bisa berarti perumpamaan, gambaran, atau
perserupaan (2) Bisa diartikan kisah atau cerita, jika keadaannya amat asing
dan aneh. (3) Bisa juga berarti sifat, atau keadaan atau tingkah laku yang
mengherankan.
N. Tafsir,
Takwil, dan Terjamah
Kata Tafsir berasal dari akar kata al-fasr, kemudian diubah menjadi
bentuk taf’īl yakni menjadi kata al-tafsir. Kata al-Fasr berarti menyingkap
sesuatu yang tertutup. Sedangkan kata al-tafsirberarti menyingkap sesuatu makna
atau maksud lafal yang pelik/sulit. Atau dengan kata lain mengeluarkan makna
yang tersimpan dalam ayat-ayat al-Qur’an.
Menurut pendapat
yang masyhur, kata takwil dari segi bahasa adalah sama dengan arti kata tafsir,
yaitu menerangkan dan atau menjelaskan dengan pengertian kata takwil dapat
mempunyai arti (Al-Ruju’) mengembalikan, (Al-Sarf) memalingkan, dan (Al-Siyasah)
menyiasati.
Kata tarjamah dalam bahasa Arab
meliputi berbagai makna, antara lain
meliputi: (1) Menyampaikan pembicaraan kepada orang yang belum pernah
menerimanya. (2) Menjelaskan suatu kalam dengan bahasa kalam itu sendiri. (3) Menjelaskan
kalam dengan menggunakan bahasa selain kalam itu. (4) Mengalihkan bahasa kalam
dari satu bahasa kebahasa lain atau diungkapkan dengan bahasa lain.
Dengan
adanya buku Ulumul Qur'an ini diharapkan bisa membantu dan bermanfaat dalam
memahami Al-Qur'an. Serta bisa mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam buku ini juga di sebutkan urgensi-urgensi yang ada pada setiap sub
judulnya, sehingga menyadarkan kita akan pentingnya ilmu – ilmu tersebut dalam
memahami Al-Quran.
Buku ini
sangat di rekomendasikan bagi siapa saja yang ingin mengetahui dan belajar
mengenai Ulumul Qur'an. Terutama bagi mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam
(PAI) atau bagi mahasiswa yang sedang menempuh mata kuliah Ulumul Qur'an. Buku
ini bisa menjadi referensi dan sangat penting serta berguna untuk pembelajaran.
KELEBIHAN BUKU
Adapun
kelebihan dari buku ini, diantaranya yaitu:
Ø Buku
ini memiliki sub pembahasan yang cukup lengkap untuk mempelajari Ulumul Quran
dengan mudah.
Ø Pembahasan
dalam setiap sub judulnya pun di terangkan secara ringkas sehingga lebih mudah
dipahami.
KEKURANGAN
BUKU
Adapun kekurangan dari buku ini, diantaranya
yaitu :
Ø Ada
beberapa kata yang tidak baku/salah tulis seperti contohnya masuk menjadi masks.
Ø Masih
ada kalimat yang kurang tepat atau tidak sesuai dengan ejaan PUEBI sehingga
menjadi rancu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar